Merdeka.com - Sebuah video undangan pesta bikini bertajuk 'Splash After Class' ini bikin geger dunia maya. Pesta yang sedianya digelar pada 25 April mendatang tersebut sudah mendapat berbagai kecaman dari sejumlah pengguna media sosial.
Dari penelusuran merdeka.com, pihak penyelenggara mengklaim pesta tersebut didukung oleh sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi. Salah satunya Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 26 Jakarta.
Namun, saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SMA 26, Ratna Budiarti membantah memberikan dukungan terhadap pesta selepas ujian nasional tersebut. Jika pun ada, sekolah tak akan memberikan izin bagi siswa-siswanya untuk datang.
"Saya tidak tahu. Dan kalaupun ada enggak mungkin diizinkan oleh saya," tegas Ratna saat dihubungi merdeka.com, Kamis (23/4).
Ratna menjelaskan, untuk mencegah perbuatan negatif, sekolah yang dipimpinnya terus mengaktifkan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler. Atas alasan itu, dia mengaku mustahil ada siswanya yang ikut-ikutan dalam pesta tersebut.
"Tapi coba saya cek. Anak-anak kami enggak ada yang ikut gituan, rasanya mustahil," ucapnya.
Sebelumnya, beredar video undangan bagi para pelajar yang baru saja menempuh ujian nasional untuk menghadiri 'GoodBye UN Pool Party'. Video bertajuk 'GoodBye UN Pool Party Divine Production SPLASH AFTER CLASS' dan diunggap di Youtube.
Dalam poster resminya, penyelenggara mengklaim kegiatan tersebut didukung oleh sejumlah sekolah di Jakarta dan Bekasi. Sekolah yang dicatut namanya antara lain, SMA 8 Bekasi, SMA 12 Jakarta, Muse Rawamangun, SMA 38, SMK 50, SMK Musik BSD, SMA 31, SMA 109, SMA 53, SMA 44, SMA 24, SMA 29, 26 Pembangunan, SMA 100, RRFAMS dam SMA Insan Cendikia.
[tyo]
sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/sma-29-bantah-ikut-dukung-pesta-bikini-pelajar-sma-usai-un.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar